Sunday 28 August 2016

Karena dakwa dakwi semuanya berhak dipersalahkan kononnya, maka muncullah hero yang datang untuk mempropagandakan pemikiran baru semata-mata mengalihkan pandangan musuh yang telah ditembak bertubi-tubi untuk pahlawan yang palsu. Masing-masing mendabik dada manhajnya adalah terbaik untuk diikuti dan difahami, lalu kebenaran terpalit yang sembunyi dalam keterangan. Entah apa lagi yang dikatakan janji melainkan mereka telah buta hatinya untuk mentafsiri sebaik-baiknya. Lenyaplah haq itu dalam lautan kebathilan yang tertopengkan cahaya yang gemerlap indah - kata hatiku pada jiwaku.

Maka 'arif billah bukanlah seorang pengecut bersembunyi dalam keramaian dan melarikan dalam pengasingan, tetapi kerana warna sirna ilusi itu membungkam pandangna kita, menjadilah perkataan sang 'arif itu tiada kedengaran dalam telinga yang pekak yang tidak kedengaran pekak - kata aku pada diriku.

No comments:

Post a Comment