Thursday 25 August 2016

Hidupkanlah dendam ini, akan ku semarakkan kebencian ini. Dengdangkanlah lagu-lagu permusuhan, akan ku marakkan api yang membara ini. Pukulan dram dan petikan gitar dari sang pemuja setan akan mewarnai darah ini. Aku berdiri di hadapan wajahmu menanamkan kegelapan padamu. Dengan ilusi yang menghiasi pentagram ini, ku ukirkan kehidupan yang penuh dusta. Selaput angkasa diterangi cahaya bintang, karamlah ia dalam lohong hitam dan menelanlah seluruhnya sehingga tiada tersisa. Jeritan, tangisan, desakan, kekejaman, kezaliman, kemusnahan, ketakutan dan kegelapan menggoncangkan dunia ini. Nikmatilah sandiwara yang telah ku ciptakan untukmu! Bermain-mainlah kamu sehingga kepuasan yang tiada hentinya! - kata azazil pada iblis.

Ketulusan hati akan menjadi tanya. Kebenaran itu nyata dalam kerlipan. Godaan ini menghambarkan sebuah kilat yang berpantar. Tiada yang dapat digoyangkan melainkan lemah dalam perhambaan kekuatan yang tipu daya. Dalam kemanisan pujian, keagungan sastera daripada ucapan dan silap mata yang memukau, aku mampu menembusi hatimu sehingga lumat awang-awangmu dalam kesesatan - kata syaitan pada nafsu.

Merapu, merepek dan mengarut semuanya tiada hujjah. Tetapi pukulan ombak kebenaran mampu melangkaui logik yang dibuat-buat. Semua tipu daya bakal lenyap dalam pembungkaman dari tangan-tangan yang berpegang setia janji - kata hatiku pada jiwaku.

Subuh membuka lembarannya. Lalu menjelmalah siang yang bersinar. Hujan yang merintik tiada mampu memberi kehangatan pada pagi yang dingin. Tenggelamlah dalam aroma haruman syahdu pada pecinta yang hakiki - kata nuraniku pada sanubariku.

No comments:

Post a Comment