Friday 2 September 2016

Hilang bicaraku menyebut-nyebut sebuah kebahagiaan.... maka aku berjalan jauh mencari pengubat duka yang lara, rupanya aku terhimpit dalam penjara fikiranku. Hanya berpusing pada bulatan yang sama, semakin lama ia semakin menambahkan sesak di dadaku. Lalu aku berputus asa..... lenyap harapan dalam pergantungan. Oleh itu, aku angkat tanganku dan memberikan sebuah penghormatan terakhir... yang tiada lagi sebuah puisi atau lagu untuk disemarakkan jiwa ini. Aku tidak lagi peduli akan apa yang mendatang... asalkan aku sudah terisi penuh dengan kecukupan nikmat. Oh! Alangkah indahnya sebuah penyerahan ini... bermain-main dalam angin bayu yang syahdu.

No comments:

Post a Comment