Saturday 8 October 2016

Mimpi yang diberikan padamu jangan diabaikan maknanya, kerana Allah mengajar orang mukmin dengan perumpamaan. Bila dikata perumpamaan ia bukan bermaksud pantun, puisi, syair atau ayat metafora yang perlu diterangkan maknanya, tetapi gambaran dalam mimpi juga boleh menjadi ibarat atau perumpamaan. Tidak ada istilah permainan mimpi. Sama ada baik atau buruk mimpi tersebut, Allah mengajarkan sesuatu.Jawapan tentang pengajaran Allah ada dalam itu bagi orang yang berakal.

Kerohanian kadang pelajarannya bukan dari lidah orang yang menyampaikan ilmu, tulisan dari teks atau pengalaman dari pandangan yang memandang, ia jua berupa mimpi. Bukannya ingin mengatakan mimpi itu sebagai hujah sesuatu, tetapi ia pelajaran untuk diri sendiri sudah memadai. Carilah bimbingan guru mursyid supaya persoalan dan jawapan kerohanian tidak disalahtafsirkan dan diselewengkan maksudnya. Mudah-mudahan kita semua mencapai pemahaman tentang ma'rifatullah.

"Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?". Dengan perumpamaan itu banyak orang yang di sesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu banyak orang yang di beri-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang di sesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik". Surah al-Baqarah ayat 26.

No comments:

Post a Comment